By. Firwan Firdaus
Hari Kamis, tanggal 10 Maret 2022, jam 14.00, setelah sholat zuhur dan makan siang, saya dan anak saya perempuan berangkat dari Yogyakarta ke Semarang. Biasanya saya selalu ke Semarang lewat Kartosuro dan masuk tol arah ke Semarang, tetapi kali ini saya memilih jalan biasa lewat Kota Magelang. Menjelang Kota Magelang, anak saya mengeluh AC mobil kurang dingin. Saya juga merasakan AC kok tidak dingin bahkan saya berkeringat. Saya agak terkejut karena ternyata suhu mesin mobil overheat, sudah menyentuh garis merah. Saya langsung menghentikan mobil. Saya membuka kap mobil dan terlihat keluar uap air berasap tebal keluar dari lubang tutup radiator mobil. Saya langsung menyimpulkan bahwa ada kebocoran di radiator mobil.
Saya meminta anak saya untuk melihat di Google tempat bengkel mobil terdekat. Ternyata ada bengkel mobil lebih kurang berjarak 1,1 Km lagi. Mobil saya hidupkan lagi dengan penuh resiko karena suhu mesin masih tinggi. Jam menunjukkan 15.34, Alhamdulillah sampai di bengkel mobil Star Motor. Menurut juragannya, ini mungkin bermasalah di bagian tutup radiatornya, tetapi teknisinya mengatakan, kemungkinan radiiatornya sendiri bocor karena menurut dia ada air yang mengetes ke bawah. Juragan star motor mengatakan bahwa bengkelnya tidak dapat memperbaiki radiator. Beliau menyarankan agar saya mencari bengkel khusus perbaikan radiator. Saya di sarankan ke jalan Sarwo Edi Wibowo, berjarak lebih kurang 1 km dari bengkelnya.
Saya menyetir mobil lagi lebih kurang 3 Km. Dengan bantuan google , Alhamdulillah dapat mencapai bengkel khusus radiator. Saya sampai di situ persis saat orang bengkel sedang menutup pintu bengkelnya. Ketika melihat saya, orang bengkel tersebut bersedia menolong. Beliau mulai melihat, mengamati, memeriksa dan menganalisis radiator mobil saya. Dari analisis orang bengkel radiator ini, disimpulkan bahwa ini hanya bermasalah di bagian tutup radiatornya saja. Beliau menyarankan membeli tutup radiator yang orisinil di toko spare-part mobil, yang kebetulan hanya berjarak 20 meter dari bengkel radiator yaitu toko Mahkota motor. Waktu menunjukkan pukul 16.30, Saya bergegas ke toko Mahkota motor membeli tutup radiator, harganya 57,5 ribu rupiah.
Setelah tutup radiator diganti dengan yang baru, ternyata suhu mesin terlihat normal. Setelah diamati beberapa saat, suhu mesin mobil dipastikan sudah berjalan normal. Setelah itu saya menanyakan upah atau biayanya. Orang bengkel ini malah mengatakan bahwa tidak ada upah atau biayanya karena beliau merasa tidak mengerjakan apa-apa. Saya mengeluarkan uang 100 ribu sebagai tanda terima kasih, tetapi beliau tetap tidak mau menerima. Saya sedikit agak bingung bagaimana mengucapkan tanda terima kasih ke orang bengkel radiator tersebut. Akhirnya, saya hanya dapat mendoakan agar orang bengkel radiator ini diberikan banyak rezeki oleh Allah Swt. Saya merasakan bahwa inilah orang yang betul-betul baik lahir dan batin. Inilah orang yang baik dalam artinya sebenarnya, sesuai tuntunan agama Islam.
Jam 17.39, Saya melanjutkan perjalanan ke Semarang lewat Ambarawa. Biasanya saya selalu melewati jalan lingkar Ambarawa, tetapi kali ini, saya memilih jalan melewati pasar Ambarawa. Ternyata pilihan saya salah karena saya terjebak macet cukup lama. Sampai di Bawen, biasanya saya masuk ke tol, tetapi kali ini saya memilih jalan biasa. Ternyata pilihan saya juga salah, saya terjebak macet lagi sampai Ungaran karena ada kecelakaan di daerah Babadan menjelang masuk Ungaran. Saya tertahan cukup lama. Alhamdulillah, akhirnya saya selamat sampai di rumah Semarang sekitar jam 20.10. Biasanya perjalanan saya dari Yogyakarta ke Semarang, paling lama hanya 3 jam, tetapi kali ditempuh lebih kurang 6 jam. Suatu perjalanan yang sangat melelahkan fisik dan mental. Hikmah yang saya dapat dari perjalanan ini adalah bahwa suatu kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, oleh karena itu berlomba-lombalah berbuat kebaikan. Salam sehat.
*)Tulisan ini dikutip dari karya buku Firwan Firdaus yang berjudul: Kisah berkalung Hikmah.