By. Firwan Firdaus
Pensiun bukan berarti tamat atau berakhirnya kehidupan. Justru dimasa pension sangat banyak waktu dan peluang untuk membuat kegiatan baru yang lebih bermanfaat. Banyak orang yang berhasil hidupnya setelah pensiun. Sebagai contoh Roy Kroc memulai karirnya setelah pension dengan menjual mesin milkshake, yang kemudian mampu membeli McDonald’s dan menjadi salah satu makanan cepat saji yang terbesar didunia. Colonel Sanders, setelah pensiun dari pekerjaannya, mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) pada usia 65 tahun. Walt Disney, mendirikan Perusahaan Walt Disney Company di usia tua. Laura Ingalls Wilder, penulis buku: “Little House on the Prairie”, mulai menulis dan menerbitkan karyanya setelah usia 60 tahun. Banyak contoh lain yang tidak dapat disebutkan satu per-satu karena saking banyaknya orang yang berhasil justru setelah pensiun atau di usia tua. Artinya Usia pensiun tidak berarti selesai sudah kehidupan tetapi justru kita harus menata hidup baru yang lebih baik. Tidak saja memikirkan dunia tetapi memikirkan kehidupan yang lebih jauh yaitu persiapan untuk kehidupan akhirat kelak. Berbuat kebaikan, beramal dan bermanfaat untuk orang lain merupakan bekal yang sangat penting untuk persiapan di akhirat kelak.
Jauh sebelum pensiun seharusnya kita sudah merencanakan sesuatu untuk berbuat setelah pensiun. Rencana tersebut harus dibuat sedemikian rupa agar pada saat pensiun tidak kaget karena penghasilan akan jauh sangat berkurang. Persiapan yang paling krusial adalah masalah mental. Banyak sekali terjadi orang yang baru pensiun, mentalnya langsung anjlok. Ibarat mobil tetiba mobinya langsung mogok. Orang yang baru pensiun kadang merasa dirinya tidak berguna, bingung, dan akibatnya banyak yang tetiba sering sakit, bahkan ada yang langsung meninggal menjelang pensiun. Dari pengalaman saya, pada saat pensiun kadang kita merasa ada sesuatu yang hilang. Perasaan sesuatu yang hilang harus dikendalikan atau dianggap sebagai sesuatu yang biasa terjadi pada kurva kehidupan. Masa pensiun dapat dianggap sebagai periode baru dalam kehidupan yang dimaknai dengan membuat rencana baru agar kehidupan semakin baik dan bergairah. Pensiun adalah masa-masa indah yang merdeka. Merdeka dari kesibukan menyelesaikan masalah pekerjaan yang tidak pernah berhenti. Selalu ada masalah disaat masih bekerja. Dengan pensiun, semuanya lenyap dan bebas berkarya sendiri tanpa terikat dengan aturan yang rumit.
Pada dasarnya dimasa pensiun harus tetap diisi dengan berbagai kegiatan agar otak selalu berpikir dan fisik selalu bergerak sehingga tubuh secara keseluruhan tetap segar dan sehat. Ada beberapa kegiatan yang dapat dipertimbangkan yaitu; Pertama, melaksanakan ibadah sebaik mungkin seperti, membaca dan menghayati Al-Qur’an secara rutin, sholat berjamaah di Mesjid, mengikuti pengajian dari berbagai ustadz di Mesjid atau lewat webinar, dan sebagainya. Ke-dua, Menulis tentang berbagai hal, terutama tentang inspirasi kebaikan, etika dan ibadah, di media sosial dan koran. Ke-tiga, berolahraga rutin sesuai kemampuan fisik seperti, berenang, nordic walking, jalan santai, senam lansia, dan sebagainya. Ke-empat, aktif dalam kegiatan sosial atau menjadi anggota aktif organisasi sosial kemasyarakatan seperti, Persatuan Wredatama Republik Indonesai (PWRI), aktif di organisasi profesi (IAI, IDI, PDGI, PPNI), disesuaikan dengan profesi kita masing-masing, dan sebagainya. Ke-lima, berinteraksi lebih intens dengan keluarga, khususnya bersantai dengan anak dan para cucu. Ke-enam, Jika ingin berbisnis, carilah bisnis yang sesuai dengan bakat dan kondisi kesehatan kita sendiri serta tidak melupakan ibadah rutin yang sudah diprogramkan.
Suatu hal yang paling penting di masa pensiun adalah menjaga hati yang selalu gembira. Kegembiraan ini harus terjaga sepanjang hayat masih dikandung badan. Dari hasil wawancara dengan orang yang berumur panjang, dapat diketahui bahwa salah satu rahasia seseorang yang berumur panjang adalah perasaan yang selalu gembira. Apalah artinya punya rumah mewah, mobil mentereng dan punya uang segudang, kalau hati ini tidak dapat bergembira ria? Hati yang gembira merangsang produksi hormon bahagia atau dalam istilah kedokteran disebut hormon endorphin. Kegembiraan yang hakiki tidak dapat dibeli dengan uang atau harta benda lainnya. Kegembiraan yang spontan muncul jika mendapatkan sesuatu yang menyenangkan perasaan hati nurani yang terdalam, seperti, melihat anak-anak yang sukses dan berperilaku sangat baik, hubungan keluarga yang harmonis, mendapatkan cucu yang lucu, dapat menolong orang lain yang sedang kesusahan, dan sebagainya.
Ada beberapa cara agar kondisi kita selalu gembira. Pertama, kita harus memahami diri bahwa hidup ini berputar, tidak selamanya kita diatas. Ada masanya kita harus berada dibawah yaitu saat pensiun dengan segala konsekuensinya. Ke-dua, hilangkan segala macam ambisi pribadi yang bersifat duniawi. Ke-tiga, selalu mengingat Allah Swt dan fokus taat beribadah karena kematian dapat terjadi kapan saja. Ke-empat, hindari berkonflik dengan orang lain. Lebih baik mengalah, menghindar dan sabar jika ada masalah di sekitar kita. Ke-lima, Jangan mencampuri urusan orang lain. Ke-enam, menjaga sifat sabar sepanjang waktu dan jangan terpancing untuk marah. Ke-tujuh, menghindar dari segala sesuatu yang menyebabkan stress mental. Ke-delapan, sekali waktu bernyanyi juga dapat menimbulkan kegembiraan. Ke-sembilan, pasrahkan hati hanya semata untuk Allah Swt.
Semoga bapak dan ibu yang sudah pensiun selalu gembira, masih dapat beraktivitas dengan normal dan kondisi kesehatan yang masih prima. Bravo para pensiunan. Salam sehat lahir dan batin.
Semarang, 01 September 2024.
Ma sya Allah. Ustadz Fifi penulis artikel Yold ini mengurai persoalan pensiun dan solusi yang pas untuk dilaksanakan. Saya yakin ini bermanfaat sekali dan in sya Allah ini akan saya bagikan. Tulisan yang bagus dan inspiratif. Matur nuwun. Jazakallaah
Alhamdulillah. Terima kasih Ustadz Bambang Sugiharto. Salam sehat.