By. Firwan Firdaus
Hari ini Minggu pon tanggal 17 November 2024, usia saya genap 68 tahun. Saya dilahirkan hari sabtu legi tanggal 17 November 1956 di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Ibarat cuaca, usia saya sudah masuk katagori menjelang senja artinya, setiap saat dapat saja saya dipanggil oleh Allah Swt. Jika ditinjau dari sisi kesehatan, hampir semua fungsi organ tubuh saya sudah menurun, seperti, kemampuan untuk mengingat sudah sangat menurun, pendengaran dan penglihatan sudah menurun tajam, tulang, otot-otot dan sendi sudah mulai lemah disertai nyeri, fungsi organ seperti jantung, ginjal juga sudah mulai merasakan penurunan. Penyakit yang paling saya rasakan saat ini adalah hipertensi, kadar kolesterol dan asam urat tinggi, nyeri di jantung, nyeri di lutut, nyeri di perut, serta vertigo. Semua penyakit tersebut sangat erat hubungannya dengan pola makan saya, yaitu karena saya orang yang berasal asli dari daerah Minangkabau, yang suka sekali makanan gulai, makanan berlemak dan banyak daging. Kesukaan dengan masakan Padang ini sangat sulit dihilangkan karena soal selera ini memang sudah mandarah daging. Saya sejak kecil sampai sekolah tingkat SLTA dibesarkan di daerah Minangkabau. Baru saat kuliah saya berada di daerah Jawa yaitu di Yogyakarta dan saat bekerja bertinggal di Semarang.
Dari sisi kegiatan saya saat ini, boleh dikatakan lebih banyak berorientasi untuk persiapan bekal kehidupan di akhirat nanti, seperti sholat berjamah di masjid, membaca dan mengkaji Al-Qur’an, berzikir dan berdo’a, membaca berbagai macam buku, menulis artikel & buku, travelling bersama keluarga, dan sebagainya. Untuk menjaga kesehatan fisik, saya berolahraga senam dan Nordic walking setiap pagi hari. Mengobrol dengan teman-teman sesama lansia di masjid, menjadi hiburan tersendiri dan sekaligus sering mendapat informasi yang penting untuk menata kehidupan sehari-hari yang lebih sehat. Suatu kebahagiaan tersendiri jika dapat bertemu dan berbincang dengan isteri anak, menantu dan cucu. Biasanya kami sekeluarga sering berbincang sambil kulineran di mall atau restaurant tertentu. sepasang cucu saya sudah sangat lucu dan menggembirakan hati yangkung dan yangti-nya. Cucu pertama yang cantik dan pintar, sedangkan cucu yang kedua ganteng dan mudah tersenyum. Walaupun mereka masih sangat kecil tetapi sudah mampu siajak berkomunikasi.
Saya bersyukur sekali kepada Allah Swt karena masih diberi umur panjang. Sudah banyak sekali teman-teman semasa sekolah dulu yang sudah berpulang ke Rahmatullah. Panjang pendeknya umur seseorang memang mutlak kekuasaan Allah Swt. Jika Allah Swt menghendaki umur seseorang dapat mencapai umur berapapun sebaliknya jika Allah Swt menghendaki umur seseorang dapat saja sangat pendek sekali. Yang paling penting sebenarnya bukan panjang pendeknya umur tetapi seberapa jauh umur tersebut dipakai untuk mengikuti perintah Allah Swt dan seberapa banyak ibadah yang sudah dilakukannya karena Allah Swt semata? Percuma umur panjang, jika tidak ada nilai ibadahnya dimata Allah Swt. Yang paling penting lagi adalah bahwa manusia mempunyai kesadaran yang utuh akan kekuasaan Allah. Manusia harus menyadari bahwa hanya kepada Allahlah tempat meminta pertolongan. Jangan sekali-kali berbuat syirik. Dosa syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah Swt. Yang super penting lagi adalah bahwa Jangan sampai Allah menutup mata hati dan telinga manusia. Berharaplah untuk selalu mendapat petunjuk dan hidayah-Nya. Manusia yang sudah kebablasan dosanya, sudah pasti Allah Swt akan menutup mata hati dan menyumbat telinganya sehingga jalan yang dilaluinya selalu gelap gulita dan pada akhirnya nerakalah tempatnya berakhir. Manusia yang patuh kepada perintah Allah Swt akan mendapat cahaya yang terang benderang ke jalan yang lurus dan diredhoi-Nya.
Saya bersyukur sekali tidak terjebak dengan kepalsuan dunia. Saya berusaha berada di lingkungan orang-orang baik dan kuat ibadahnya agar iman tidak tercemar oleh hal-hal yang tidak baik. Hidup ini adalah kebiasaan, maka jika membiasakan diri bergaul dengan orang-orang yang baik, inysaaAllah ikut juga menjadi orang yang baik. Sebaliknya jika biasa bergaul dengan orang jahat maka dapat saja terjadi akan tercemar dengan kejahatannya. Lingkungan kehidupan seseorang memang akan mempengaruhi perilakunya. Saya juga menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak dapat lepas dari izin Allah Swt. Setiap peristiwa baik atau buruk selalu ada campur tangan Allah Swt dan itu terjadi bermula dari perilaku atau buah tangan kita sendiri. Setiap perbuatan baik, balasannya selalu baik, begitu juga sebaliknya, setiap perbuatan jahat akan dibalas juga dengan kejahatan. Saya hanya berharap selalu mendapat petunjuk dari Allah Swt agar terhindar dari jalan yang salah. Saya sangat meyakini sekali bahwa Allah Swt akan menolong manusia yang mau patuh pada perintah-Nya dan sabar dengan ujian-Nya. Suatu saat Allah pasti menguji keimanan seseorang dengan berbagai cara, makanya kesabaran dan ketabahan itu sangat penting sekali.
Umur seseorang hanyalah angka-angka, yang tidak perlu terlalu dipikirkan. Yang penting gunakanlah waktu yang berjalan tanpa berhenti itu sebaik mungkin, khususnya setiap kegiatan yang dilakukan, mendapat nilai tambah untuk meningkatkan ibadah kepada-Nya. Setiap denyut jantung yang berdetak dan nafas yang berderu, diusahakan agar selalu bernilai ibadah, oleh karena itu harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. Kalau sudah sampai pada titik bahwa manusia merasakan bahwa Allah Swt selalu mengawasinya dan merasakan nikmatnya beribadah, maka itulah iman yang terbaik. InsyaaAllah, Allah Swt akan selalu menunjukkan jalan yang terbaik. Salam sehat.
Semarang, Minggu Pon 17 November 2024.